MyFellow,,,

Sahabat ibarat sendal jepit,
bukan brg mewah,
bukan suatu kebanggaan,
bahkan cenderung dipandang sebelah mata tapi akan selalu ada.

Walau kadang terlihat kotor
namun selalu eksis diberbagai kepentingan,
walau hanya sebagai pengganti
namun tetap dimiliki,,,

Sahabat adalah seorang teman yang mengerti air matamu jauh lebih berharga daripada seratus teman yang hanya mempercayai senyummu

Sahabat adalah mereka yg mampu melihat sedih di balik senyummu, sayang di balik amarahmu, dan kata di balik diammu

Selamat pagi sahabatku,,,
Sedang kuingat dirimu saat kita dulu,
Saat kita bersama memadukan dua pengertian
Saat kadang aku terlalu egois untuk menerima pembenaranmu
Dan kamu melengos mengisyaratkan perdamaian hati antara kita
I miss you fell,,,

PuisiUntukSeorang"Negeri",,,

Hanya lalat yang bisa merasakan penderitaannya
Hanya kurcaci yang bisa mendengar jeritannya
Jika ada nada sumbang tentangnya
Semata karena waktu tak pernah memberi tahu keberadaannya

Kini hadir dengan mimpi indahnya
Dia datang dengan selendang kemenangannya
Tak ada yang tahu dengan cerita lamanya
Biarlah terpendam dalam sanubarinya sebagai tonggak sejarah perjuangan hidupnya

Sederhana adalah tittle kepribadiannya
Tak berubah walau telah tertutup toga
Jika kepala mendongak hanyalah untuk meyakinkan agar terlihat semuanya
Siapakah dia,,,?

Dia adalah seseorang yang kini sedang berbahagia
menikmati buah perjuangannya
dia yang sepantasnya untuk cemerlang
karena dia telah berhutang banyak atas penderitaannya

PakaiankuSederhana,,,

Menapaki sebuah kesenjangan,
Walau tak bisa dipungkiri,
inginku seperti yang kulihat
Namun kucukup tahu diri untuk menegarkan hati menerima apa adanya
Alangkah terkejutnya jika hati merasa menerima,
Namun seolah dipaksa untuk menolak
Dipaksa untuk membaca perbedaan,
Kutetap tak bergeming,
Semakin kubaca niatmu hanya membuat bara dalam dadaku
Semakin kubenahi diri agar aku tidak sepertinya
Aaahh,,, ada lelah menerawang pola tingkah seseorang
Jika didiamkanpun semakin merajalela
Sayangnya bukan sebuah kejelasan yang diperlihatkan
Aku tak bisa melawan kemunafikan
Biarlah sang waktu akan menjawab sebuah sikap yang sebenarnya
Aku tetaplah aku dengan pakaian sederhanaku

KetikaGengsimuBerkata,,,

Kadang orang hanya berdasarkan gengsi untuk mengatakan iya atau tidak
Pada akhirnya tidak konsisten dengan setiap kata yang diucapkannya
Jika saja pada saat itu kamu mampu menepis sedikit gengsimu
Dan berusaha mempertahankannya,
Mungkin akupun dapat memberi pertimbangan
Sayang tak kamu lakukan
Kini bukan saatnya lagi membicarakan tentang kita
Dan bagaimana kita
No more episode for tomorrow
We have dealed to break out
And we are friends now like you said,,,

AkuDanPikiranku,,,

Puji syukur kepadaMu,,,
Celah sempit untuk mengintip telah sedikit memberi gambaran tentang menjadi apa sesungguhnya kita di dunia ini,,,
Walau selalu tak dapat kupungkiri,
Seringkali hati merasa iri,
Namun sejentik jari ingin kusingkirkan pikiran itu
Karena sesuangguhnya celah besar kesengsaraan akan kita hadapi sebagai bentuk tanggung jawab akan apa yang sudah kita lakukan
Jika sombongku datang, tak mudah untuk berkata TIDAK atau YA atas nama kebenaran
Jika mereka menggoda, ingin rasanya tak kupedulikan hati nurani
Beruntung Tuhanku menginginkanku untuk tetap tawadhlu
Inilah aku dengan nikmat sederhanaku
Inilah aku dengan kerja keras menyadarkanku
Tiada yang lebih menenangkan hati selain kita tak menyimpan kebohongan dalam hati

Nov, 23/2013,,,

Kudapat no urut pertama pada gelang tiket tanda masuk ke area pagelaran, kemudian disusul no berikutnya oleh anak2ku, ini merupakan acara akbar untuk semua karyawan dimana suamiku bekerja, tentu saja aku merasa bangga, dalam pikiranku aku akan mendapat perlakuan lebih dibanding 5rb orang lainnya.
Benar saja begitu masuk kulihat betapa sibuknya suamiku, dia benar2 keep person dalam acara itu, semua mata mengarah padanya, semua intruksi terpusat padanya, dalam hatiku masih kuukir rasa bangga (walaupun tersisa secuil keraguan berdasarkan hal2 yg sdh terjadi dimasa lalu).
Tidak harus menunggu lama aku tenggelam dalam bingung, mau kemana? Haruskah aku duduk disitu berdesak2an dengan orang2 asing yg sedang menikmati pesta? Jelas mereka sangat2 menikmati krn itu pesta mereka.
Aku masih berusaha menikmati acara demi acara, tapi semakin kurasakan, aku tak lebih dengan seorang bodoh ditengah pasar, akhirnya aku hanya bisa bolak-balik antara mobil dan gedung pertunjukan. Tiba2 HP berdering, suamiku menanyakan anak2 dan menyuruhnya masuk, kubilang anak2 udah didalam,,, lalu putus, koq aku gak disuruh ke dalam? Batinku,,, entah kenapa tiba2 airmataku ga dapat kutahan, mengalir begitu saja,
Aku menangis sejenak,,, lalu kurapikan wajahku dan aku keluar, aku gak mau berlarut2 dalam sedih, aku berusaha menghalau airmata dengan berjalan2 mengitari gedung pertunjukan,,, setelah merasa cape aku kembali ke mobil, jika aku sekedar pengen tahu acara apa di dalam sana, aku tak berusaha masuk lg, hanya kubuka jendela mobil sedikit.
Hmmm,,kutahu suamiku sangat bangga pada dirinya, kutahu suamiku akan berterimakasih pada siapa saja (I know who u are), sungguh dilubuk hatiku akupun sangat bangga, ketahuilah suamiku,,, aku gak minta utk disejajarkan denganmu (akupun cukup tau diri koq), aku gak minta untuk diperlakukan istimewa, bukan aku banget jika aku harus memohon minta diberikan terima kasih, hanya sedikit saja yang kuharap, jika kamu disitu menjadi bintang, kenapa aku dibiarkan seperti gelandangan?
Acara selesai dan kamipun pulang, aku berusaha tak mau memikirkan apa yg kurasakan, aku ikut larut dalam suasana bangga dan senang, sampai pada malam harinya kami mengobrol, pastinya masih seputar acara td siang, aku terperanjat, mendapati kesan suamiku menyalahkan aku kenapa ga berada di dalam, tanpa dapat kusembunyikan airmataku keluar dan dengan berat hati kuceritakan kegalauanku td siang,,, dan tambah menyedihkannya, setelah aku bercerita sambil sesengukan, expresi wajahnya justru menunjukan kekecewaan, dan expresi spt itu masih tersisa sampai aku buat tulisan ini.