TempatKedua

Kamu bilang aku tidak menempatkanmu pada tempat pertama
itu kamupun tahu tempat pertamaku sudah terisi belasan tahun
namun jika kamu mempercayaiku,
siang malam dalam hati dan pikiranku adalah kamu yang terindah

Kamu bilang aku menganggapmu sebagai property
jika itu anggapanmu, bukankah itu yang kamu mau sejak dulu?
bukankah aku sangat patuh pada pada apa yang kamu minta?
dan kini kamu tinggalkan bias rasa bersalah padaku

Jika saja aku dapat membaca bahasa perasaanmu
mungkin bahasaku akan tertata lebih manis
dan mungkin kamu akan lebih merasa berada pada tempat pertama
dan mungkin kita tidak selalu saling menuduh dan membunuh

Kini aku merasa sendiri dengan himpitan sedikit merasa bersalah
kuanggukan kepalaku tanda setuju saat kamu meminta pergi
sayaang...aku tak akan menghalangimu untuk bahagia
karena akupun tidak dapat memberikan apa yang kamu butuhkan

Nyesek

percuma kumaki hujan
percuma kumarahin keadaan
percuma kutanamkan kebencian
karena jauh dilubuk hatiku
kamu masih bertengger dengan indah

berusaha menyadarkan perasaan
bahwa kamu telah tak ada
bahwa kamu harus dilupakan
kusesali,,, mengapa harus ada permulaan
jika akhirnya harus begini?

sulit untuk memulai hanyalah bagian proses
tapi sulit untuk mengakhiri seperti penghakiman rasa
tak mudah bagiku untuk mengatakan bahwa this too will pass
melodrama berputar memenuhi isi kepalaku
dan nyesek ...

Matahariku...

Seakan hanya matahari yang dapat mengeringkan jemuran

Seakan hanya matahari yang dapat memberi penerangan

Seakan hanya matahari yang dapat memberi kehidupan

Redupnya matahariku sempat terlintas matinya jantung bumiku



Aku yang telah ramah padamu,,,

Membiarkan panasmu membakar permukaan kulitku

Aku yang sesederhana keinginanku

Tak berpikir kamu bersenyawa dengan petir

Dan aku sadar,,,

Redupmu adalah bagian terbaik menapaki jembatan kecil yang sempat kuabaikan



Kini redupmu telah membuatku tertidur

Redupmu menyamankan seluruh isi bumiku

Dengan segenap ikhlasku, pergilah,,,

Dalam bumiku tak memerlukan panas membara

Dalam bumiku hanya butuh terang alakadarnya

ItsOver,,,

akhirnya,,,
setenang saat kamu katakan "udahin aja yah demi kebaikan bersama"
sekian lama bersamamu, baru kali ini bahasamu merdu kudengar
akupun menerimanya dengan lapang dada
ga bohong,,, bahasa itu terasa adem dalam perasaanku

sesungguhnya ada yang masih menggelitik dari obrolan terakhir kita
saat kamu katakan "gw bukan property"
inginku mengklarifikasi,,,
tapi ya sudahlah ,,, nanti ga akan ada ujungnya
kubiarkan kamu pergi dengan tenang

dan satu lagi bahasa terakhirmu yang masih bikin penasaran
saat kukatakan aku kerap memimpikanmu
kamu bilang "maybe its bcoz you never had me in the first place"
karena banyak hal yang kamu sembunyikan
aku ga mengerti apa maksudnya

UdaraPagi,,,

Jika pagi sudah tak mempercayai kita untuk menghirup segarnya udara,
Maka kita akan terlelap dan melewati semuanya termasuk dinginnya air dan kokoknya ayam.
Begitu saja setiap hari tanpa ada merasa sesuatu telah hilang
Akhirnya tatkala kebutuhan akan pagi hari menusuk kalbu
Barulah kita berupaya untuk bangun dan berdiri,
Berupaya,,, namun seperti sebuah makna besar bagi yang tidak biasa
Baru berupaya loh,,, belum melakukan apa2,
Belum menarik nafas lega,
Belum benar2 merasakan segala kekayaan nista alam semesta
Seolah pagi hanya miliknya,
Seolah udara segar sudah memenuhi rongga paru2 yang haus akan ketenangan bathinnya
Its ok, kita apresiasi apa yang tengah dirasakannya
Namun indahnya niat mulia akan lebih bermakna jika hanya kita saja yang mendengar
Biarkan sekitar hanya merasakan makna dan manfaat tanpa terasa

CeritaTercecer,,,

Akupun tak menolak jika kamu katakan aku sedang bermain drama
Karena hanya itu yang mampu aku berikan untuk kamu
Dan kamupun tahu betul ada kehidupan nyata yg lebih indah dalam kehidupanku
Namun sayangnya feel sense kamu tak berfungsi disini
Ataukah sesungguhnya kamu tidak memiliki itu?
Andaikan iya sudah sewajarnya aku harus memakluminya

Kali ini sudah berada dizona sangat tidak nyaman
Akupun sudah tidak bisa lagi mentolelir makna amarah dan sikap menyebalkanmu
Maksud hati ingin membawamu ke arah yang lebih elegan
Apadaya kamu sudah terbiasa pada jalur murahan

Adalah puncaknya,,,
Tatkala kamu telanjangi dirimu sebagai orang yang tidak punya rasa tanggung jawab
Cuiihh! Rugi besar slama ini kuinvestasikan kehangatan untuk menyelimutimu
Maap aku tak memiliki sebutan yg lebih baik, selain,,
Kamu lebih hina dari seorang banci

CeritaTercecer (CintaKita)

Jika cinta ini milik kita
Kuingin semua tertata apa adanya
Walau tak kan seindah romeo dan juliet
Biarkanlah rasa kita yang berbicara

Jika rasa ini tak pernah padam
Kenapa tak dinyalakan sekalian?
Dan kita nikmati panasnya bara bersama2
Walaupun hangus yang harus kita rasakan

Sayang kamu terlalu munafik untuk mengakui
Bahwa rasa kita tak dapat diendapkan
Sayang kamu terlalu banyak pertimbangan
Karena cinta kita terhalang fakta dan norma

CeritaTercecer (Cinta)

Berulangkali logikaku berkata

Aku tak layak mencintainya

Namun berulangkali rasaku berkata

Aku sangat mencintainya

Berulangkali kamu berkata bubar

Namun berulangkali rasaku berkata 

Aku harus mempertahankannya

Cinta ini rasa ini seperti bara dalam dadaku

Membara terasa panas namun tak pernah berkobar

Cinta ini rasa ini seperti setitik air di padang pasir

Menyejukkan walau tak memberikan harapan panjang

Ingin kuungkapkan rasaku yang sesungguhnya

Namun bagaimana caranya?

Bibirku tak mampu berkata baik saat kamu ada 

Lidahku serasa kelu walau banyak yang ingin kusampaikan

Aku tak kuasa untuk menyentuhmu