Selalu Kucintai Orang yang Tidak Mencintai,,,,

langit mendung terangpun berganti redup
sumpah serapahkupun percuma saja
karena suara petir tak kalah keras menyumpahi bumi
bbrrrrrrr,,,, hujanpun turun deras laksana ditumpahin dari langit
aku terkunci dari langkah yang tak pasti
kupandang kelu sesosok bayang pergi begitu saja
tak kau hiraukan teriakanku walau jelas terdengar
kau tutup rapat pintu dan kau biarkan aku tengadah menatap hujan
berapa kali kucoba mengetuknya namun dirimu tiada peduli
kata maaf pun sudah tidak berarti lagi,,,
Tuhan,,, salah jugakah kali ini yang kulakukan
mengapa selalu Kau kirimkan sesaat bahagia semu ?

Sejernih Air yang Kulihat ,,,,

satu content dalam sejarah hidupku terpaksa harus kuhapus
demi menyelamatkan diri dari percikan api kemarahan dan dendam
tidak mudah untuk melakukannya,,,
namun usahaku untuk mengontrol sebisa kekuatan yang kumiliki
bukan demi siapa-siapa ,,, karena asalnyapun tidak mengusik mereka
hanya aku,,, dan demi aku,,, mereka tak tahu,,,
kuhafalkan lafadz kebebasan,,,
kucerna dengan baik ketabahan,,,
jika kadang muncul sekelebat kenangan
secepat kilat aku berpikir itu hanya ketidakdewasaan
insyaalloh,,,
aku percaya pada kekuatanku
pada komitmentku,,,
pada apa yang sudah pernah aku lalui
pada perjuangan hidupku selama ini,,,
aku harus bisa tanpa dengan mengancam diri
kurendahkan hati agar aku selalu merasa ada yang di atas

Settled,,,

membencimu bukan solusi akhir untuk melupakanmu
mencercamu hanya akan memaksa untuk lebih mencintainya
menyakitimu itu jelas bukan peluang yang biasa kulakukan
merapikan diri sendiri itu lebih mudah dari pada membenahi orang lain
satu malam telah terlewati tanpa harus kubersedih,,,
kebencianmu tidak kuterjemahkan sebagai bentuk sakit hati
kuanggap semuanya sebagai pembelajaran diri
aku tidak merasa terlempar,,,
aku tidak merasa terabaikan,,,
karena aku percaya diriku sangat berharga untuk orang2 yang menghargaiku
gambar tak jelas harus luruh walaupun hanya dengan tiupan angin
apalagi sudah kuendapkan dalam kubangan air,,,
luruh,,, lebur,,, tak lagi meninggalkan makna

SL,,,

jangan lagi kamu rindukan,,,
sekelebat bayang yang tak jelas siapa
bisa saja hanyalah sebatang pohon,,,
atau mungkin hanya ranting yang sebentar lagi mengering

tak usah lagi kamu ingat,,,
kesamaan rasa yang kamu rasakan
jikapun memang sama,,,
jelas sudah tak ada niat bersahabat dalam jiwanya

rasakan pedihnya hari ini
laksana terlempar dari tepian jurang
tak usah kau hapus airmata
biarkan sebagai pengingat dikala lupa

sahabatmu yang baik budi
hanyalah dirimu sendiri
katakan betapa dirimu berharga
untuk sekedar berkhayal tentangnya

Hari Ini Kuterluka,,,

Telah banyak luka yang kamu rasakan demi mempertahankan keberadaannya,
berulangkali kamu jatuh tersungkur hanya karena salah memperkirakan kehadirannya
saat inipun airmatamu menetes karena kamu mengira dia adalah dia,,,,
sadarlah Aaliyah,,, orang yang kamu nantikan tidaklah yang seperti dalam impianmu
sadarilah kamu telah salah menambatkan hati,,,
berulangkali jatuh ,,, berulangkali kamu gadaikan harga dirimu hanya demi mengejar tanya yang tak pernah terjawab
lakukan sekali ini,,, kuatkan untuk tidak melihatnya,,, ingatlah selalu hari ini,,,,
lupakan semuanya,,,,
dia menendangmu seperti mengusir iblis,,,, dia memberikan sikap ibarat kepada seorang budak
tidak perlu dihapus airmata kepedihanmu Aaliyah,,,
biarkan akan selalu mengingatkanmu pada hari ini,,,
jujurkanlah hatimu bahwa tiada lain yang kamu cari, hanyalah kepuasan bathin telah memenangkannya
seberapa berharganya sebuah kepuasan?
dibanding pengorbananmu selama ini,,,

lakukan yang terbaik untuk dirimu,,,
cantikkan dirimu dengan apa adanya dirimu,,,
pudarkan kenangan masa silam den

11.28.2012

aku harus selalu  ingat hari ini,,,
aku harus bisa rasakan perasaan yang sekarang
tidak perlu berpikir tentang nanti
tak usah berpegang pada masa yang usang
cukup dengan merasakan apa yang terasa pada saat ini

perasaan yang tidak seberapa akan menjadi seperti berharga
tatkala rasa tersentuh menjadi luka
ingat hari ini,,, air mata mengalir tanpa sengaja
tanda dukamu bukanlah tak seberapa
seberapapun rasa yang dipendam,,, jangan abaikan rasa hari ini

jadikan pesan terakhir lara di hati
buatkan tanda penghargaan bahwa rasa sudah sirna
jaminan diri akan bahagia tanpa memikirkannya
bismillah,,,, kubuang kelam hati disini hari ini
tak kuasa mengucap goodbye tapi harus kupaksa

Mendengarmu Bercerita,,,,

dunia ,,, oh dunia,,, kenapa orang-orang pada silau denganmu?
apakah hanya karena kamu memiliki matahari?
ataukah hanya sekedar ikut memberikan kesan silau?
padahal sudah banyak kacamata anti silau
padahal sudah banyak krem kulit anti matahari
payung pelindungpun sudah dengan berbagai warna dan rupa
tapi masih saja orang-orang merasa tertekan,,,,

jika saja matahari sama dengan materi
tentu cerita tidak akan seperti ini
tentu banyak yang beralih fungsi
mungkin ada yang merasa nyaman mungkin ada yang tidak
jika tetap saja hasilnya tidak merata
untuk apa kita ratapi kenyataan yang sekarang ada?
rumput tetangga selalu kelihatan lebih hijau,,,,

jika kita abaikan kenyataan
bahwa hakikinya inilah hidup yang harus dijalani
tidak akan pernah puas apapun yang kita dapat
sejuta kali keluhan kita lontarkan
berlipat kesengsaraan yang akan kita dapat
selayaknya kita menikmati apa yang ada
agar nikmat itu mengalir apa adanya

Pasrahku,,,

selalu dan selalu diperintah oleh hati yang tidak menentu
selalu dan selalu kembali jatuh terperosok dalam lubang kepenasaranan
lagi-lagi kudibuat tak berdaya olehnya
tak tersisa lagi bengis ketegaran yang kumiliki
yang ada gurat kebodohan yang senantiasa terpampang di wajah mereka

duh Tuhan,,, alangkah naifnya jika kukatakan aku tak merasa salah
hanya minta sedikit saja titik terang untuk mengenalnya
mengenai siapa dirinya adalah sesuatu yang berarti
namun jika permintaanku hanya akan menjadikan kesombongan
biarkan aku bisa melupakan dan tidak lagi menginginkannya

selalu dan selalu samar keberadaanmu
namun lagi-lagi hatiku dibuat bimbang tak jelas
logikanya tiadalah guna memikirkannya
namun lagi-lagi keinginan mengetahui terlalu tinggi
bosanku memelihara perasaan seperti ini,,,,

Tuhan,,, jika Engkau ridhoi aku untuk mengenalnya
mohon berikan sedikit kecerahan untuk bisa membacanya
janganlah Engkau biarkan harga diriku runtuh karena bias penasaran
atau titipkan lewat angin jawaban yang sebenarnya,,,
lelahku ingin mengakhiri semua ini,,,,

Cape,,,

seseorang datang menyapaku,,,
sesaat kutertegun dibuatnya
seperti telah membiasa mendengar,,,
lantunanmu begitu kental ditelingaku

terlalu cepat kunyanyikan lagu cinta
mencair seperti es terkena mentari
indaaahhh sesaat,,,
kurasakan dunia seperti kembali dalam genggaman

namun aarrrghh,,, cape ,,,
ternyata bukan lagi,,, lagi-lagi bukan
mungkin saatnya kuberistirahat sejenak
mencermati apa yang sudah kulalui

lelahku tak ingin lagi memikirkannya
bukan percuma, tapi merasa habis tenaga
cape,,, cape,,, cape,,,
ada sedih menyelinap dalam ruang jiwaku

Kembali Lagi,,,

berhenti mempermainkan hati,
tatkala kusadar dia bukan siapa-siapa
rasa ingin tahu yang terlalu besar,
telah menjebakku ke dalam keserakahan

bukan dia yang tertera dalam khayalku
telah mengusutkan alur pola penglihatan rasa
belum terlanjur untuk menjauh
kusimpan penasaran dan kualihkan pada semula

tak 'kan kukurangi aroma kenanganku dengannya
walau tak pernah ada namun tetap kumerasa ada
bersama bayanganmu aku bahagia
biarlah sang waktu yang memberi lahan ada dan tiada

Terjebak dalam Bayangan Semu,,,

selang beberapa saat aku termenung
mendengarkan bait demi bait kisah yang sudah usang
telah salah aku mengolah bahasa
menjadikan sebuah ambisi diri tak terkendali
benar katamu seperti terlalu bernafsu

tak kupungkiri karena semata keinginan mewujudkanmu
bahasa langitpun kucoba untuk kufahami
namun ternyata tidak demikian adanya
terdengar seperti sumpah serapah
hanya menyetarakan aku dengan hal yang tidak istimewa

salahku menyatukanmu dalam segala hal
khilafku menjadi obsesi yang keliru
kurubah pola agar tak lagi salah prasangka
yang hadir tak lagi kugubris dengan hati
dan hanya satu, kamu datang sebagaimana dirimu

Bias Kesalahan,,,

Jika aku bisa merapikan kalimat
akan kubenahi satu persatu dengan ejaan yang lambat
biar terdengar apa yang sedang kukatakan
biar terlihat apa yang sebenarnya yang tak terkatakan
namun sesulit membelah air,
karena kalimat sudah terlanjur terdengar

Andai daun bisa mewakili kertas buram
tak muluk angan-anganku hanya ingin menuliskan "maaf"
menorehkankan pensil kusam tanda perdamaian hati
bukankah setelah itu daunpun akan mengering?
lalu hilang menjadi sampah tak berguna
dan kitapun tak lagi meninggalkan makna

Sudahlah,,, semua sudah terlanjur terkatakan
tak ada lagi yang bisa menjelaskan
torehan cerita sudah membekas
menyisakan masing-masing ketidakpuasan
masa hanya hinggap sekali saja
untuk apa kumenyesali apa  yang sudah terjadi?